suaramerdekasolo.com – Haiti telah melangkah maju dalam usaha stabilisasi pemerintahannya dengan pelantikan dewan pemerintahan transisi yang telah lama ditunggu-tunggu. Prosesi ini merupakan titik balik yang menjanjikan setelah negara tersebut mengalami periode panjang kerusuhan yang diakibatkan oleh konflik antar geng.
Ariel Henry, yang menjabat sebagai Perdana Menteri Haiti, mengumumkan pengunduran dirinya secara resmi sesuai dengan laporan AFP tanggal 26 April 2024. Pengunduran diri ini bertepatan dengan penunjukan badan baru yang terdiri dari sembilan anggota yang bertugas untuk memulihkan tatanan dan hukum di negara tersebut.
Michel Patrick Boisvert, sebelumnya Menteri Perekonomian dan yang kini mengemban tanggung jawab sebagai Perdana Menteri sementara, menyerahkan mandat kepada delapan pria dan satu wanita yang tergabung dalam badan pemerintahan transisi. Upacara pelantikan ini diwarnai oleh suara tembakan yang terdengar dari pusat kota Port-au-Prince dan wilayah Delmas, menegaskan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah baru.
Di media sosial, gambar-gambar dari upacara menyambut anggota dewan di istana presiden beredar luas, di mana mereka mengucapkan sumpah jabatan. Penyelenggaraan sumpah jabatan ini juga diikuti oleh pelantikan resmi yang dilaksanakan di kantor Perdana Menteri.
Ariel Henry, yang telah berkomitmen untuk mengundurkan diri sejak Maret ketika tekanan dari geng-geng meningkat, menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga Haiti atas kesempatan yang diberikan kepadanya untuk melayani negara dengan integritas dan kehormatan. Dalam surat pengunduran dirinya yang diterbitkan pada tanggal 25 April namun bertanggal 24 April, dari Los Angeles, dia menyatakan keyakinan bahwa “Haiti akan terlahir kembali.”
Salah satu tugas mendesak yang dihadapi dewan transisi adalah penunjukan perdana menteri baru. Situasi politik Haiti yang kompleks, yang ditandai dengan absennya parlemen yang berfungsi dan kekosongan posisi presiden sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise di tahun 2021, menunjukkan bahwa tugas ini vital untuk kelangsungan pemerintahan. Pemilu terakhir Haiti berlangsung pada tahun 2016.
Dewan pemerintahan transisi diharapkan akan memimpin Haiti hingga diadakannya pemilu baru, dengan agenda bahwa pemerintahan yang terpilih nantinya akan mengambil alih kepemimpinan pada tanggal 6 Februari 2026, menandai harapan baru bagi masa depan yang stabil dan demokratis bagi negara tersebut.
suaramerdekasolo.com - Para pengemudi ojek online di Solo merencanakan aksi demonstrasi yang akan digelar besok…
suaramerdekasolo.com - Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Tengah mengambil langkah konkret untuk mengatasi maraknya balap…
suaramerdekasolo.com - Kapolresta Solo, Kombes Pol Riyanto, mengimbau warga untuk segera melapor jika mendapat ancaman…
suaramerdekasolo.com - Pertandingan seru antara Persis Solo dan Dewa United dalam lanjutan pekan ke-33 BRI…
SUARAMERDEKASOLO.COM - Solo, Mei 2025 – PT Pertamina (Persero), melalui subholding-nya Pertamina Patra Niaga, mengumumkan…
suaramerdekasolo.com - Polda Metro Jaya tengah mengusut tuntas kasus yang melibatkan grup online 'Fantasi Sedarah',…