Program Subsidi Tukar Tambah Mobil Dorong Lonjakan Kendaraan Energi Baru di China
SUARAMERDEKASOLO.COM – Program subsidi tukar tambah mobil di China kini menjadi pendorong utama masyarakat beralih ke kendaraan energi baru (NEV). Laporan industri otomotif terbaru yang dirilis Jumat (6/6) menyebutkan bahwa pada tahun 2025, lebih dari 60 persen penjualan mobil penumpang di China akan berupa NEV setiap bulannya. Subsidi ini memicu percepatan besar dalam penggunaan teknologi ramah lingkungan.
Mayoritas Konsumen Terpengaruh Subsidi
Riset dari Automotive Data of China (Tianjin) Co., Ltd. dan platform Dongchedi (DCar) menunjukkan bahwa sekitar 70 persen konsumen menyatakan subsidi tersebut mendorong keputusan mereka membeli NEV. Dengan kata lain, subsidi ini menjadi alasan kuat konsumen untuk meninggalkan mobil konvensional dan beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
Penjualan Melalui Tukar Tambah Meningkat Pesat
Pada kuartal pertama 2025, pembelian mobil penumpang melalui program tukar tambah mencapai 2,79 juta unit. Angka ini meningkat lebih dari satu juta unit dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagian besar subsidi disalurkan melalui skema tukar tambah, dengan total mencapai 2,03 juta unit. Hal ini menandakan tingginya antusiasme masyarakat terhadap program tersebut.
Kemudahan Akses Subsidi Jadi Daya Tarik
Survei pengguna Dongchedi mengungkapkan bahwa kemudahan mengakses subsidi membuat program ini sangat diminati. Selain itu, proses pengajuan yang sederhana dan transparan juga memudahkan pembeli baru dan mereka yang ikut tukar tambah untuk memanfaatkan subsidi.
Dealer 4S Jadi Sumber Informasi Utama
Lebih dari 50 persen konsumen mencari informasi subsidi secara langsung di dealer 4S. Dengan begitu, mereka bisa memastikan detail dan kejelasan sebelum memutuskan membeli mobil baru. Interaksi langsung ini memberikan rasa percaya diri yang tinggi kepada pembeli.
Tren Kendaraan Ramah Lingkungan Terus Meningkat
Karena subsidi semakin luas, masyarakat China memilih kendaraan energi baru sebagai solusi transportasi yang bersih dan efisien. Selain itu, tren global yang mengarah ke energi terbarukan semakin memperkuat langkah ini. Masa depan otomotif pun tampak lebih hijau dan berkelanjutan.
Potensi Implementasi di Indonesia
Jika Indonesia mengadopsi program subsidi tukar tambah yang serupa, masyarakat berpotensi beralih ke kendaraan ramah lingkungan lebih cepat. Oleh karena itu, pemerintah dan pelaku industri otomotif perlu mulai mempertimbangkan kebijakan yang mendukung penggunaan teknologi kendaraan bersih di tanah air.