Iran Lancarkan Gelombang Rudal, Khamenei: Ini Awal Pertempuran!

SUARAMERDEKASOLO.COM — Situasi di Timur Tengah makin panas! Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, baru saja mengunggah pesan menggetarkan lewat platform X. “Atas nama Haidar yang mulia, pertempuran telah dimulai,” tulisnya. Kalimat tersebut menjadi pernyataan perdana dari sang pemimpin sejak munculnya ancaman dari eks Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang sempat menyuarakan niat membunuhnya.

Buat kamu yang belum tahu, “Haidar” adalah julukan lain dari Ali bin Abi Thalib, sosok penting dalam sejarah Islam sekaligus khalifah keempat. Penyebutan nama itu bukan sekadar simbol, tapi sebuah kode keras bahwa Iran serius mengambil tindakan.

IRGC Targetkan Basis Militer Israel

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran juga buka suara. Mereka menyebut bahwa gelombang serangan rudal dan drone yang diluncurkan telah secara spesifik diarahkan ke pangkalan-pangkalan udara Israel. Menurut mereka, fasilitas tersebut dipakai sebagai titik peluncuran serangan ke wilayah Iran.

“Kami akan terus menggempur Israel dengan pendekatan bertingkat, terorganisir, dan konsisten. Target kami jelas — pusat-pusat militer dari entitas Zionis,” demikian pernyataan resmi IRGC. Ngeri, ya!

Sebelumnya, media Iran IRNA melaporkan bahwa gelombang serangan ke-10 baru saja dilakukan pada Selasa sore. Dalam gelombang tersebut, rudal dan drone dikirimkan menuju wilayah-wilayah strategis di Israel, dari berbagai titik di Iran.

Sirene Menggema, Rudal Hantam Jantung Israel

Media Israel sendiri membenarkan adanya serangan besar-besaran tersebut. Mereka melaporkan bahwa sirene peringatan berbunyi di sejumlah kota, termasuk Tel Aviv. Militer Israel mengklaim bahwa mereka mendeteksi rudal yang datang langsung dari Iran — bagian dari rangkaian serangan yang terus menerus terjadi selama 24 jam terakhir.

Seorang jurnalis Al Jazeera menyebutkan bahwa dirinya melihat langsung rudal yang sedang mengarah ke Israel. Menurut laporan lanjutan, beberapa pecahan rudal bahkan ditemukan di kawasan tengah Israel, diduga termasuk wilayah Yerusalem dan sebagian area Tel Aviv yang lebih luas.

Meski Israel menyebut sebagian besar rudal berhasil mereka cegat, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa beberapa rudal tetap berhasil lolos dan menimbulkan kerusakan serius. Bahkan, akibat sensor militer yang diberlakukan di Israel, belum diketahui secara pasti titik-titik dampak dari serangan tersebut.

Peringatan Keras dari Mantan Kepala IAEA

Situasi ini tidak cuma memicu ketegangan politik dan militer, tapi juga mengundang keprihatinan dunia internasional. Mohamed el-Baradei, mantan kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sekaligus peraih Nobel Perdamaian tahun 2005, memberi peringatan tegas.

Menurutnya, serangan terhadap fasilitas nuklir Iran bisa jadi malapetaka global. “Tindakan seperti ini bisa menghancurkan perjanjian internasional tentang non-proliferasi senjata nuklir,” katanya. Lebih parah lagi, ia menilai serangan tersebut akan memberi sinyal ke negara-negara lain bahwa satu-satunya cara untuk merasa aman adalah dengan punya senjata nuklir sendiri.