Trump–Macron “Arm Wrestling”
suaramerdekasolo.com – Pertemuan besar Gaza Summit 2025 bukan hanya membahas perdamaian di Timur Tengah. Ada momen menarik yang Bonus new member 100% justru mencuri perhatian dunia: jabat tangan “arm wrestling” antara Donald Trump dan Emmanuel Macron yang berlangsung penuh tensi dan akhirnya viral di berbagai media sosial.
Momen Mengejutkan di Tengah Suasana Diplomatik
Dalam sesi foto bersama, kedua pemimpin dunia ini terlihat saling menggenggam tangan dengan kuat. Kamera menangkap momen saat Trump menekan genggaman Macron, sementara Presiden Prancis itu membalas dengan tekanan yang sama kuatnya.
Durasi jabat tangan itu mencapai hampir 10 detik, cukup lama untuk ukuran pertemuan formal tingkat tinggi.
Video tersebut langsung menyebar luas di X (Twitter), Instagram, dan TikTok. Banyak warganet menyebutnya sebagai versi diplomatik dari pertandingan gulat tangan.
Simbol Dominasi dan Ego Politik Dunia
Jabat tangan antara Trump dan Macron bukan sekadar sapaan sopan. Dalam diplomasi internasional, gestur tubuh sering kali menyiratkan pesan politik.
Trump dikenal dengan gaya agresif dan simbol kekuasaan yang ia tunjukkan lewat jabat tangan kuat.
Sementara Macron dikenal lebih tenang namun tidak mau kalah soal wibawa.
Menurut analis politik global, jabat tangan ini menggambarkan adu dominasi dan ego kepemimpinan di tengah pembicaraan serius tentang perdamaian Gaza.
Reaksi Media dan Warganet Internasional
Media besar seperti BBC, CNN, dan Reuters menyoroti insiden ini dengan tajuk yang beragam. Sebagian menyebutnya sebagai “pertarungan genggaman tangan paling tegang tahun ini.”
Di media sosial, tagar seperti #TrumpVsMacron dan #GazaSummitHandshake menjadi trending topik selama lebih dari 12 jam.
Beberapa komentar lucu dari netizen pun bermunculan:
-
“Diplomasi level tangan baja.”
-
“Trump masih dengan gaya khasnya.”
-
“Macron berhasil menahan serangan genggaman!”
Analisis Bahasa Tubuh di Balik Momen Viral
Pakar komunikasi non-verbal menyebutkan bahwa jabat tangan tersebut merupakan bentuk komunikasi simbolik. Dalam konteks politik, tekanan tangan bisa menandakan niat untuk mendominasi percakapan.
Trump ingin menunjukkan pengaruhnya, sementara Macron berusaha mempertahankan posisi sejajar.
Artinya, momen itu bukan sekadar aksi spontan, tapi bentuk strategi psikologis diplomatik yang mencerminkan cara kedua pemimpin memandang satu sama lain di panggung global.
Makna Diplomatik dari Gaza Summit 2025
Selain jabat tangan viral tersebut, Gaza Summit 2025 tetap fokus pada isu-isu penting seperti gencatan senjata, bantuan kemanusiaan, dan rekonstruksi wilayah.
Namun, pertemuan ini menunjukkan bahwa dalam diplomasi modern, simbol dan gestur bisa sama kuatnya dengan isi perjanjian.
Kesimpulan
Momen “arm wrestling” handshake Trump–Macron menjadi bukti bahwa politik dunia tidak hanya ditentukan oleh kata-kata, tetapi juga oleh bahasa tubuh dan persepsi kekuatan.
Gaza Summit 2025 kini dikenang bukan hanya karena hasil diskusinya, tetapi juga karena satu genggaman tangan yang membuat dunia kembali membicarakan dua pemimpin ini.
