suaramerdekasolo.com – Taiwan secara resmi melantik presiden baru, Lai Ching Te, yang menggantikan Tsai Ing Wen. Lulusan Harvard berusia 64 tahun ini memenangkan pemilu dengan janji untuk mempertahankan demokrasi di Taiwan dan menolak klaim China atas pulau tersebut.
Lai Ching Te menegaskan penolakan terhadap otoritarianisme China dan berkomitmen untuk terus memperkuat demokrasi di Taiwan. Meskipun kebijakannya menuai kontroversi dengan China, Lai telah berjanji untuk melanjutkan kebijakan pertahanan yang menguatkan kemampuan militer Taiwan sebagai bentuk pencegahan terhadap potensi invasi.
Latar belakang sederhana Lai, yang dibesarkan di lingkungan pedesaan setelah kehilangan ayahnya yang seorang penambang batu bara, memberikan perspektif unik dalam politik Taiwan. Dengan pengalaman politik yang luas, termasuk jabatan sebagai perdana menteri di bawah Tsai Ing Wen, Lai terus menunjukkan kesetiaannya pada prinsip kemerdekaan Taiwan tanpa harus secara resmi menyatakan diri terpisah dari China. Meskipun demikian, pendekatannya yang tegas telah menimbulkan kekhawatiran dari beberapa mitra utama, seperti Amerika Serikat, terkait hubungan Taiwan-China di masa depan.