/Kadin Sebut SGS Perkuat Aglomerasi Surakarta dan Sekitarnya
Kadin Sebut SGS Perkuat Aglomerasi Surakarta dan Sekitarnya

Kadin Sebut SGS Perkuat Aglomerasi Surakarta dan Sekitarnya

SUARAMERDEKASOLO.COM – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai penyelenggaraan Solo Great Sale (SGS) memiliki peran strategis dalam memperkuat aglomerasi wilayah Surakarta dan sekitarnya. Program tahunan yang digelar di Kota Solo ini bukan hanya sekadar ajang diskon belanja, tetapi telah menjadi salah satu penggerak ekonomi regional yang mampu menyatukan berbagai pelaku usaha dan mendorong pertumbuhan sektor riil.

Menurut Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan, Benny Soetrisno, SGS telah berkembang menjadi sebuah platform kolaboratif yang melibatkan pemerintah daerah, pelaku usaha, UMKM, dan masyarakat luas dalam satu ekosistem ekonomi yang saling mendukung. “SGS ini bukan hanya soal promosi atau potongan harga. Ini adalah medium yang memperkuat konektivitas ekonomi kawasan, memperluas pasar, serta mempercepat integrasi aglomerasi Solo Raya,” ujarnya dalam konferensi pers pembukaan SGS 2025.

Solo Raya dan Konsep Aglomerasi

Aglomerasi merupakan konsep pembangunan wilayah yang menekankan pada keterkaitan dan konektivitas antarwilayah yang berdekatan, baik secara geografis maupun ekonomi. Dalam konteks Surakarta, aglomerasi dikenal dengan sebutan Solo Raya yang meliputi Kota Surakarta dan beberapa kabupaten sekitarnya seperti Sukoharjo, Karanganyar, Klaten, Boyolali, Wonogiri, dan Sragen.

Wilayah ini memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Tengah bagian selatan

SGS dalam hal ini berperan sebagai penggerak aktivitas ekonomi yang menyatukan berbagai potensi lokal. Selama berlangsungnya SGS, berbagai kegiatan ekonomi digelar tidak hanya di pusat perbelanjaan di Kota Solo, tetapi juga di daerah-daerah penyangga. “Kami melihat efek domino dari SGS sangat kuat. Misalnya, hotel-hotel di Karanganyar atau tempat wisata di Klaten turut terdongkrak karena pengunjung SGS juga menjelajahi daerah sekitar,” kata Benny.

Mendorong UMKM Naik Kelas

Salah satu aspek penting dalam penguatan aglomerasi adalah keterlibatan pelaku usaha kecil dan menengah. SGS secara konsisten menyediakan ruang partisipasi luas bagi UMKM lokal untuk tampil dan menjangkau pasar yang lebih besar. Tahun ini, lebih dari 1.500 UMKM dilibatkan dalam berbagai program pameran, bazar, dan promosi digital yang terintegrasi dengan aplikasi SGS.

Menurut Ketua Kadin Surakarta, Gareng S. Haryanto, UMKM adalah motor penggerak utama dalam rantai ekonomi lokal. “Kami ingin memastikan bahwa dalam ekosistem SGS, pelaku UMKM bisa naik kelas. Mereka tidak hanya menjual produk, tapi juga belajar tentang branding, pemasaran digital, hingga manajemen keuangan,” ujarnya.

Kadin Surakarta juga menggandeng beberapa platform e-commerce dan perbankan untuk memberikan pelatihan dan akses modal kepada pelaku usaha.

Dukungan Pemerintah Daerah dan Sinergi Kawasan

Keberhasilan SGS tidak lepas dari dukungan aktif pemerintah daerah. Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi lintas wilayah untuk memperkuat Solo Raya sebagai kawasan aglomerasi. “Kami menyambut baik peran SGS dalam menyatukan kekuatan ekonomi kawasan. Ini sejalan dengan arah pembangunan Solo sebagai kota kreatif dan pusat pertumbuhan ekonomi regional,” ungkap Gibran.

Ia menambahkan bahwa penguatan aglomerasi tidak bisa dilakukan secara parsial. Harus ada sinergi antarkabupaten/kota dalam hal perencanaan pembangunan, promosi pariwisata, serta integrasi sektor transportasi dan logistik.

Potensi ke Depan

SGS yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade terbukti mampu bertahan dan berkembang. Tahun 2025 ini, penyelenggara menargetkan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp 1 triliun, dengan kontribusi signifikan dari sektor ritel, kuliner, dan pariwisata. Kadin optimistis target ini bisa tercapai melihat tingginya animo masyarakat dan dukungan penuh dari berbagai pihak.

SGS bukan hanya pesta diskon atau festival tahunan. Ia telah berevolusi menjadi gerakan ekonomi yang memperkuat aglomerasi Surakarta dan sekitarnya. Dengan dukungan dari Kadin, pemerintah daerah, serta partisipasi aktif pelaku usaha dan masyarakat, SGS menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi pembangunan kawasan. Aglomerasi Solo Raya kini tak lagi sebatas konsep, melainkan realitas yang hidup dalam denyut ekonomi masyarakatnya.