Thailand Rancang Aturan Ketat bagi Penjudi Lokal dalam Pembangunan Kasino
SUARAMERDEKASOLO.COM – Thailand tengah merancang regulasi ketat terkait perjudian lokal seiring dengan upaya legalisasi kasino untuk meningkatkan pariwisata dan perekonomian negara. Meskipun perjudian sebagian besar dilarang, pemerintah berencana membangun kompleks hiburan terpadu yang mencakup kasino, hotel, pusat konvensi, dan taman hiburan. Namun, akses bagi warga negara Thailand akan dibatasi melalui sejumlah persyaratan ketat.
Tujuan dan Rencana Pemerintah
Pemerintah Thailand, yang dipimpin oleh Partai Pheu Thai, berencana untuk memulai pembahasan RUU kasino pada Juli 2025. Langkah ini bertujuan untuk meremajakan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan negara, dan menarik wisatawan asing. Deputi Menteri Keuangan Julapun Amornvivat menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi dan menyatakan bahwa undang-undang baru ini akan meminimalkan dampak negatifnya.
RUU yang disetujui oleh kabinet pada Maret 2025 ini mencakup pembatasan ketat terhadap partisipasi lokal, seperti biaya masuk sebesar 5.000 baht dan bukti memiliki setidaknya 50 juta baht dalam simpanan bank. Pemerintah berharap inisiatif ini dapat menarik investasi hingga 100 miliar baht dan meningkatkan kedatangan wisatawan sebesar 10%. Namun, RUU ini harus disetujui oleh DPR dan Senat sebelum mendapatkan persetujuan kerajaan.
Pembatasan Ketat bagi Warga Lokal
Salah satu aspek paling kontroversial dari RUU ini adalah persyaratan ketat bagi warga negara Thailand yang ingin mengakses kasino. Menurut draf yang dikeluarkan oleh Kantor Dewan Negara, warga Thailand harus memiliki setidaknya 50 juta baht dalam simpanan tetap selama minimal enam bulan untuk dapat memasuki kasino. Selain itu, mereka juga diwajibkan membayar biaya masuk sebesar 5.000 baht per kunjungan. Langkah ini bertujuan untuk membatasi akses ke kasino hanya bagi segmen masyarakat yang lebih mampu secara finansial.
Namun, pemerintah kemudian merevisi persyaratan ini.
Reaksi Publik dan Tantangan Sosial
Meskipun pemerintah berharap legalisasi kasino dapat meningkatkan pendapatan negara dan pariwisata, langkah ini menghadapi tantangan signifikan. Survei yang dilakukan oleh National Institute of Development Management pada Januari 2025 menunjukkan bahwa 59% responden menentang pendirian kompleks hiburan terpadu, sementara 69% menentang perjudian daring. Kritikus khawatir bahwa legalisasi kasino dapat memperburuk masalah sosial, termasuk kecanduan judi dan meningkatnya utang rumah tangga. Thailand sudah menghadapi tingkat utang rumah tangga yang tinggi, dan para penentang khawatir bahwa legalisasi perjudian dapat memperburuk masalah tersebut.
Politisi dari Partai Palang Pracharat, seperti juru bicara Piya Tawichai, menyatakan keprihatinan bahwa langkah ini dapat merusak masyarakat, menyebutnya sebagai “kanker mengerikan yang menghancurkan masyarakat kita.”
Kesimpulan
Thailand sedang berada di persimpangan antara potensi ekonomi dan dampak sosial terkait dengan legalisasi kasino. Dengan pembatasan ketat terhadap partisipasi lokal, pemerintah berusaha mengendalikan dampak negatif perjudian sambil menarik investasi asing dan meningkatkan pariwisata. Namun, tantangan sosial dan penolakan publik menunjukkan bahwa proses ini memerlukan pendekatan yang hati-hati dan pertimbangan yang matang untuk mencapai keseimbangan antara manfaat ekonomi dan kesejahteraan sosial.