Festival Pacu Jalur Viral, Netizen Dorong Kementerian Pariwisata Ambil Peran Lebih Aktif
SUARAMERDEKASOLO.COM – Festival Pacu Jalur, tradisi tahunan khas Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, mendadak menjadi buah bibir di jagat media sosial. Momen ini menjadi sorotan usai aksi penari cilik di ujung perahu viral dengan gaya tarian “aura farming” yang ditiru banyak pengguna internet, baik dari dalam maupun luar negeri.
Tradisi yang mengakar kuat di masyarakat Kuansing ini bukan hanya sekadar perlombaan mendayung, tetapi juga menyimpan nilai budaya yang tinggi. Gotong royong, solidaritas kampung, hingga spiritualitas masyarakat tercermin jelas dalam setiap gerakan dan pelaksanaannya. Tak heran, sejak 2014, Pacu Jalur telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Namun, di balik popularitas mendadak tersebut, kritik tajam dilontarkan warganet kepada Kementerian Pariwisata yang dinilai belum responsif dalam mengangkat momen ini sebagai peluang promosi wisata nasional.
Kritik Netizen: “Sudah Viral, Kok Masih Sepi Dukungan?”
Pantauan redaksi di media sosial platform X (sebelumnya Twitter), muncul berbagai cuitan yang menyoroti kurangnya peran aktif dari Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana. Seorang pengguna dengan akun @n****i mengunggah cuitan yang ramai diperbincangkan, mempertanyakan apakah Menpar saat ini menyadari besarnya potensi dari viralnya Pacu Jalur.
“Pacu Jalur udah viral level dewa, menteri pariwisata kita udah aware belum? Semua orang joget aura farming, dari akun besar sampai netizen biasa. Bulan depan kan acaranya mulai, masa nggak dimanfaatkan sih momentumnya?” tulisnya.
Cuitan itu kemudian mendapat banyak tanggapan senada. Beberapa menyayangkan jika potensi promosi wisata yang sedang naik daun ini hanya berakhir di pemberitaan media tanpa tindak lanjut konkret dari pemerintah pusat.
Infrastruktur Jadi Sorotan
Tak sedikit pula netizen yang menyoroti masalah infrastruktur di sekitar lokasi acara. Misalnya, akses jalan menuju Kuansing dan fasilitas tribun penonton yang dinilai masih jauh dari layak untuk mengakomodasi wisatawan skala nasional maupun internasional.
Akun @sny** menulis,
“Pak Sandiaga Uno dulu pernah datang ke sana, tapi menpar yang sekarang belum kelihatan aksinya. Yang penting itu, perbaiki jalan ke Kuansing dan tribun nonton. Dua itu aja cukup, bisa dikerjain nggak?”
Sementara akun @bsl** mempertanyakan mengapa Festival Pacu Jalur tidak pernah masuk dalam agenda besar nasional seperti Visit Taluk Kuantan, padahal tradisi ini sudah berlangsung sejak lama dan selalu menyedot perhatian masyarakat lokal.
Festival Pacu Jalur Digelar Bulan Depan
Sebagai informasi, Festival Pacu Jalur tahun ini dijadwalkan berlangsung pada 20 hingga 25 Agustus 2025 di Sungai Kuantan. Acara ini rutin digelar setiap tahun dan menjadi magnet budaya serta pariwisata bagi Provinsi Riau.
Dengan tren viral yang tengah mengangkat nama Pacu Jalur ke tingkat global, publik berharap pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bisa lebih cepat merespons dan memanfaatkan momentum ini. Langkah konkret seperti promosi besar-besaran, pembenahan infrastruktur, hingga kolaborasi dengan media dan influencer diharapkan mampu menjadikan Pacu Jalur sebagai agenda wisata unggulan berskala nasional.