suaramerdekasolo.com – Kasus Harun Masiku, mantan kader PDIP yang menjadi buronan, kembali mencuat dalam diskusi publik menjelang berakhirnya masa jabatan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini. Salah satu mantan penyidik KPK, Praswad Nugraha, baru-baru ini mengungkapkan bahwa Harun Masiku pernah terdeteksi menyamar sebagai guru bahasa Inggris di sebuah pulau yang berdekatan dengan Indonesia.
Detail Penyamaran dan Penyidikan
Praswad Nugraha, yang terkena dampak dari kontroversi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), memberikan informasi pada tanggal 15 Juni 2024 bahwa pada awal tahun 2021, Harun Masiku berhasil terlacak oleh tim gabungan penyidik dan penyelidik. “Tim kami telah mengonfirmasi bahwa Harun Masiku mengambil peran sebagai guru bahasa Inggris di sebuah pulau yang tidak berada dalam wilayah Indonesia,” jelas Praswad.
Kendala dalam Proses Penyidikan
Dalam menjalankan tugasnya, Praswad menjelaskan bahwa ada protokol ketat yang mengharuskan kerahasiaan proses penyidikan. Untuk melaksanakan operasi penangkapan yang melibatkan perjalanan lintas negara, tim penyidik membutuhkan izin resmi dari pimpinan KPK. “Prosedur memerlukan kami untuk mendapatkan surat tugas dari pimpinan KPK, sehingga operasi dapat dilaksanakan dengan sah,” tutur Praswad.
Praswad juga mengungkapkan skeptisismenya terhadap keinginan pimpinan KPK untuk secara aktif mengejar Harun Masiku, mengindikasikan bahwa ada kepentingan politis yang berperan. “Saya merasa bahwa implementasi TWK dan penonaktifan pegawai pada saat itu lebih diarahkan untuk menghambat proses penyidikan, termasuk kasus Harun Masiku,” ujarnya.
Status DPO Harun Masiku
Sejak Januari 2020, Harun Masiku menjadi sorotan setelah terlibat dalam operasi tangkap tangan yang juga menjerat Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, terkait dugaan penerimaan suap. Meskipun diketahui sempat kembali ke Indonesia dari Singapura pada tahun 2021, Harun dikabarkan kembali meninggalkan negeri ini melalui jalur yang tidak resmi.
Tanggapan KPK Terkait Pencarian Harun Masiku
Mengenai kabar yang beredar bahwa Harun Masiku menyamar sebagai marbut di Malaysia, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, menegaskan bahwa pihaknya belum menerima informasi tersebut. Namun, Alexander menjamin bahwa KPK akan terus berupaya untuk menangkap semua individu yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). “Kami berkomitmen untuk terus mencari dan berhasil menangkap mereka satu per satu,” tegas Alexander Marwata.
Kasus Harun Masiku tetap menjadi prioritas bagi KPK dan memerlukan penanganan yang serius untuk memastikan penegakan hukum dan integritas lembaga dalam memerangi korupsi di Indonesia.
suaramerdekasolo.com - Liga Voli Korea musim 2024-2025 menghadirkan kejutan besar pada putaran keempat. Tim papan…
suaramerdekasolo.com - Warga Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, dikejutkan dengan penemuan bayi perempuan di…
Juan Automotores Official: Solusi Tepat untuk Pembelian Mobil Baru dengan Pelayanan Profesional Mencari mobil baru…
Honda Mobil Sukabumi: Temukan Berbagai Model Terbaru dengan Layanan Profesional Bagi Anda yang berada di…
suaramerdekasolo.com - Manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta melaporkan pencapaian operasional tanpa…
suaramerdekasolo.com - Kebakaran terjadi di sebuah SPBU di Cuplik pada Rabu (8/1), ketika sebuah mobil…