Lebih lanjut Novie mengatakan, sangat penting untuk segera membawa korban yang bersangkutan ke fasilitas medis, seperti rumah sakit atau puskesmas.
Novie mendesak, “Bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan.”.
Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi bagaimana rabies dikelola. menilai tingkat keparahan luka gigitan untuk menentukan apakah daerah tersebut rentan terhadap kasus rabies atau tidak.
Menjilat pada luka terbuka adalah tanda cedera berisiko rendah. Lepuh dapat berkembang di tubuh, tangan, dan kaki akibat goresan atau gigitan.
Sebaliknya, luka berisiko tinggi adalah luka yang melibatkan mukosa, bahu, leher, wajah, kepala, jari tangan, kaki, atau alat kelamin. Selain itu, luka yang besar atau dalam.
Berikan Suntikan VAR Dan SAR Untuk Penanganan Rabies
Menurut Novie, luka yang diderita bisa dilihat dari perawatan yang diberikan setelah digigit.
“Lihat lukanya. Jika lukanya berisiko tinggi, kami yakin itu rabies. Kami akan memberikan serum rabies (SAR) dan vaksin rabies (VAR) padanya, menurut Novie.
Selain itu, penting untuk mengawasi hewan yang menggigit.
Kami menontonnya selama 10 hingga 14 hari. Jika sudah meninggal, periksa otaknya di laboratorium kesehatan kepala anjing untuk memastikan apakah terinfeksi virus rabies atau tidak, saran Novie.
Sangat Penting Untuk Melihat Status Daerah Gigitan
Menurut Novie, penting pula untuk melihat status daerah terjadinya gigitan.
“Kita perlu melihat bagaimana kondisi daerah gigitan sebelum menerima VAR dan SAR. Apakah rabies endemik di wilayah tersebut atau tidak,” ujar Novie.
Sebaiknya VAR dan SAR diberikan segera jika kasus rabies ditemukan untuk menghentikan penyakit agar tidak menimbulkan gejala.