suaramerdekasolo.com – Kanker serviks menjadi perhatian utama di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten, dengan jumlah pasien mencapai lebih dari 50% dari total kasus kanker yang ditangani. Kanker ini juga merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker di dunia, diikuti oleh kanker payudara dengan persentase sekitar 30%.
“Persentase kasus kanker serviks yang kami tangani cukup dominan, diikuti kanker payudara yang mencapai 30%. Sementara itu, 20% lainnya mencakup jenis kanker lain, seperti kanker paru-paru, prostat, dan usus,” jelas Didit Fajar Nugroho, Penanggung Jawab Pelayanan Non-JKN, Jumat (17/1/2025).
Jumlah pasien kanker yang ditangani RSST mencapai lebih dari 1.000 orang setiap tahun. Namun, banyak pasien datang dari wilayah luar Klaten, mengingat RSST merupakan rumah sakit rujukan untuk Jawa Tengah bagian selatan, mencakup daerah seperti Sragen, Sukoharjo, dan Boyolali.
“Kebanyakan pasien baru datang ketika kanker sudah berada di stadium tiga atau empat, sehingga penanganannya menjadi lebih sulit,” tambah Didit.
Saat ini, RSST Klaten hanya mampu menangani pasien melalui kemoterapi. Untuk layanan radioterapi, pasien masih harus dirujuk ke rumah sakit lain. Namun, langkah besar sedang diambil melalui pembangunan tower onkologi berlantai sembilan, yang direncanakan rampung pada 2026.
“Tower onkologi ini akan menjadi pusat penanganan kanker, meliputi layanan kemoterapi dan radioterapi. Kami juga berfokus pada upaya pencegahan melalui vaksinasi HPV dan deteksi dini,” ungkap dr. Sholahuddin Rhatomy, Plt Direktur Utama RSST Klaten.
Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan melalui vaksinasi HPV. Sayangnya, biaya vaksinasi secara mandiri masih tergolong tinggi. Harga normal untuk tiga dosis vaksin berkisar antara Rp 2,3 juta hingga Rp 2,5 juta. Namun, RSST Klaten memberikan harga promo sebesar Rp 900 ribu untuk tiga kali penyuntikan.
“Suntikan vaksin harus diberikan sebanyak tiga dosis untuk memaksimalkan pencegahan. Meski ada penelitian yang menyebutkan dua dosis sudah cukup, tiga dosis tetap lebih optimal,” jelas Didit.
Meskipun vaksin HPV tersedia hingga 9 strain, risiko terkena kanker serviks tetap ada jika penyebabnya berasal dari strain berbeda. Oleh karena itu, selain vaksinasi, deteksi dini melalui pemeriksaan rutin sangat penting untuk mengurangi angka kejadian kanker serviks di masyarakat.
RSST Klaten terus berupaya meningkatkan fasilitas dan layanan, baik untuk pengobatan maupun pencegahan, guna menekan angka kanker serviks dan memberikan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.
suaramerdekasolo.com - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Solo tahun 2024 menghadapi tantangan serius.…
suaramerdekasolo.com - Pemerintah Kota Solo secara aktif memperkenalkan Koperasi Merah Putih kepada warga di 54…
suaramerdekasolo.com - Wacana menjadikan Kota Solo sebagai Daerah Istimewa kembali mencuat ke permukaan. Menanggapi isu…
SUARAMERDEKASOLO - Revisi ini bertujuan untuk memperkuat legalitas UU Cipta Kerja sekaligus menjawab kritik dari…
Suaramerdekasolo.com – Taman Balekambang, ikon wisata legendaris di Kota Solo, kini tampil lebih segar dan…
suaramerdekasolo.com – Kota Solo kembali menunjukkan pesonanya sebagai pusat budaya Jawa. Tahun ini, pemerintah kota…