suaramerdekasolo.com – Altafasalya Ardnika Basya, mahasiswi berusia 23 tahun di Universitas Indonesia yang membunuh adiknya Muhammad Naufal Zidan, 19 tahun, aktif berdagang cryptocurrency online meski sering mengalami kerugian. Akbar (22), teman sekamar Altaf, memberikan detail tentang keseharian pembunuh Zidan.
“Altaf sudah terbiasa, biasanya saya bangun lebih awal dari teman-teman saya.
Altaf biasanya begadang, tapi terkadang pola tidurnya tidak menentu. Di beberapa kesempatan, dia bangun pagi-pagi, dan di kesempatan lain, dia tidak tertidur sampai pagi, kata Akbar pada Minggu, 8 Juni 2023 di Kukusan, Beji, Depok.
Lanjutnya, “Kemudian tiba-tiba ada kegiatan atau dia juga bangun sepanjang hari; saya tahu pasti dia berkisar dari jam 10 pagi paling sering sampai sore dan kemudian dia tidak kembali atau jam 12 malam dia kembali.
Akbar berbicara tentang aktivitas bermain crypto harian Altaf. Altaf sering menyesali bagaimana dia muak mencari pinjaman untuk melunasi kerugian dari perdagangan mata uang kriptonya.
Dia menjelaskan bahwa karena dia biasanya mengurus cryptocurrency ketika tidak ada aktivitas sehari-hari, dia sering mengeluh kelelahan dan kesulitan mendapatkan pinjaman untuk menebus kerugian sebelumnya.
Altaf dekat dengan teman sekamarnya, menurut penilaian Akbar selama dua bulan terakhir. “Menurut obrolan, dia tidak banyak bicara selama dua bulan terakhir; dia tidak seaktif dulu dalam mendiskusikan aktivitasnya. Tolong beri tahu saya bagaimana dia menyelesaikan masalahnya. Itulah yang bisa kita simpulkan dari puncak kecemasan selama dua bulan terakhir. Meski kurang terbuka dari sebelumnya, masih ada percakapan, katanya.
Altaf menikmati menonton film selain berurusan dengan cryptocurrency. Dia menyukai acara televisi Narcos.
Dia mengaku sering menonton film Narcos di media, jadi jika Anda tidak melihat Crypto maka streaming film seperti itu, katanya.
Akbar sebelumnya telah menjelaskan saat setelah membunuh Zidan ketika Altaf kembali ke kost. Berkeringat deras, Altaf tiba kembali di rumah kos.
Menurut apa yang dikatakan saat konferensi pers, dia mengklaim bahwa pembungkusan dilakukan pada hari Kamis, jadi jujur saja tidak ada perilaku aneh pada Kamis pagi. Karena itu saya berada di kamar pada Kamis malam sebelum jam 10. “, kata Akbar.
Kalau tidak salah, pelaku memakai baju putih, sehingga keringatnya terlihat jelas. Dia memasuki ruangan dengan tiba-tiba, membuka pintu, dan mulai mengobrol.
suaramerdekasolo.com - Liga Voli Korea musim 2024-2025 menghadirkan kejutan besar pada putaran keempat. Tim papan…
suaramerdekasolo.com - Warga Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, dikejutkan dengan penemuan bayi perempuan di…
Juan Automotores Official: Solusi Tepat untuk Pembelian Mobil Baru dengan Pelayanan Profesional Mencari mobil baru…
Honda Mobil Sukabumi: Temukan Berbagai Model Terbaru dengan Layanan Profesional Bagi Anda yang berada di…
suaramerdekasolo.com - Manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta melaporkan pencapaian operasional tanpa…
suaramerdekasolo.com - Kebakaran terjadi di sebuah SPBU di Cuplik pada Rabu (8/1), ketika sebuah mobil…