/Jembatan Kepil di Boyolali Ambrol, Dampaknya Bikin Warga Kehilangan Banyak Waktu
suaramerdekasolo.com

Jembatan Kepil di Boyolali Ambrol, Dampaknya Bikin Warga Kehilangan Banyak Waktu

suaramerdekasolo.com – Jembatan Kepil yang menghubungkan Desa Mliwis dengan Cabean Kunti, Kecamatan Cepogo, Boyolali, mengalami kerusakan parah setelah hujan deras mengguyur.

Jembatan yang terletak di lereng Merapi ini memiliki peran penting sebagai penghubung antara Desa Mliwis dan Desa Cabean Kunti. Kejadian ambrolnya jembatan ini terjadi pada akhir Februari 2025. Meski demikian, warga tetap nekat melintas di jembatan rusak tersebut demi menghemat waktu perjalanan.

Untuk memastikan keselamatan, bagian yang ambrol dibatasi dengan pita kuning dan beberapa penghalang. Pengguna sepeda motor pun diimbau untuk berhati-hati saat melewatinya.

Salah seorang warga setempat, Nanang, yang berasal dari Cabean Kunti, mengungkapkan bahwa jembatan ini sangat vital sebagai jalur utama untuk menghubungkan Desa Cabean Kunti dengan Mliwis atau untuk menuju Boyolali Kota. Jika memilih jalur utara, warga harus memutar sejauh 3 kilometer.

“Untuk mengantar anak ke Boyolali Kota yang awalnya hanya memakan waktu 25 menit, kini harus memutar lewat Karanggondang yang membutuhkan waktu hingga satu jam,” ujarnya, Senin (17/3/2025).

Kepala Desa Mliwis, Hardani, menambahkan bahwa jembatan tersebut berada di Dukuh Kepil, Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, dan tepat di perbatasan antara Balong, Cabean, dan Kepil, Mliwis. Namun, warga Cabean Kunti lebih sering menggunakan jembatan tersebut karena aksesnya lebih dekat.

“Jembatan ini menjadi jalur utama bagi warga untuk menuju MTs, SMP, SMA, dan MA di sisi utara jembatan. Pekerja pabrik juga memanfaatkan akses ini untuk berangkat bekerja,” jelas Hardani.

Jembatan yang sudah berusia 25 tahun ini dibangun oleh Pemerintah Desa Mliwis pada masa lalu. Namun, status jalan di sekitar jembatan telah berubah menjadi jalan kabupaten sejak dua tahun lalu.

“Karena sekarang statusnya sudah jalan milik DPUPR, Pemdes tidak dapat menganggarkan perbaikan jembatan ini,” tambahnya.

Di tempat terpisah, Kepala DPUPR Boyolali, Ahmad Gojali, menjelaskan bahwa jembatan Dukuh Kepil yang terletak di jalan Mliwis-Balong mengalami kerusakan pada bagian sayap. Sebelum rusak, panjang jembatan mencapai 5,2 meter, lebar 3,8 meter, dan kedalamannya 5 meter.

Namun, kerusakan pada bagian sayap sepanjang 7 meter, lebar longsoran 2,5 meter, dan ketinggian longsoran 2,5 meter berpotensi membahayakan kestabilan jembatan dan jalan di sekitarnya.

“Kerusakan ini dapat mempengaruhi kestabilan struktur jalan dan jembatan, serta membahayakan keselamatan pengguna jalan. Perbaikan sayap jembatan direncanakan dimulai pada pertengahan April 2025,” kata Gojali.

Proses perbaikan akan dilakukan setelah cuaca stabil, untuk meminimalkan risiko teknis selama musim hujan. Perbaikan tersebut akan didanai dengan anggaran dalam sub kegiatan URC Jembatan 2025, dengan estimasi biaya mencapai Rp 150 juta hingga Rp 200 juta.