suaramerdekasolo.com – Islam adalah agama besar yang memiliki berbagai aliran dan mazhab. Salah satu mazhab yang paling dikenal adalah Syiah. Namun apa itu Islam Syiah sebenarnya?
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang apa itu Islam Syiah, sejarah perkembangannya, keyakinan dasar, serta contoh ajaran Syiah yang membedakannya dari aliran lainnya.
Sejarah Singkat Apa Itu Islam Syiah
Syiah berasal dari kata “ShÄ«’ah” yang berarti “pengikut” atau “partai.” Istilah ini pertama kali digunakan untuk merujuk pada pengikut Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi Muhammad, yang dianggap sebagai pemimpin sah setelah wafatnya Nabi.
Perpecahan antara Syiah dan Sunni dimulai setelah kematian Nabi Muhammad pada tahun 632 M, ketika terjadi perdebatan mengenai siapa yang berhak memimpin komunitas Muslim. Pada tahun 656 M, Ali diangkat sebagai khalifah keempat, tetapi masa pemerintahannya diwarnai dengan konflik dan pertikaian.
Peristiwa penting seperti Perang Jamal dan Perang Siffin semakin memperdalam perpecahan ini. Puncaknya terjadi pada tahun 680 M, ketika cucu Ali, Husain, dibunuh dalam Pertempuran Karbala. Tragedi ini menjadi titik balik yang sangat penting dalam sejarah Syiah, menandai lahirnya martirisme dan konsep kepahlawanan dalam tradisi Syiah.
Keyakinan Dasar Islam Syiah
1. Imamat
Salah satu ajaran utama dalam Islam Syiah adalah konsep imamat. Syiah percaya bahwa setelah Nabi Muhammad, kepemimpinan umat Muslim tidak hanya bersifat politik, tetapi juga spiritual. Mereka berpendapat bahwa pemimpin atau Imam harus ditunjuk oleh Allah, dan Imam memiliki sifat maksum, yaitu terlindung dari dosa. Ada dua cabang utama dalam Syiah: Syiah Dua Belas (Itna ‘Asyariyah) dan Syiah Tujuh (Isma’iliyah), masing-masing memiliki pandangan berbeda tentang jumlah dan karakteristik Imam.
2. Kepahlawanan dan Martirisme
Ajaran Syiah sangat dipengaruhi oleh tragedi Karbala. Husain, sebagai Imam ketiga, dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan. Setiap tahun, umat Syiah memperingati hari Ashura untuk menghormati pengorbanan Husain dan keluarganya. Tradisi ini tidak hanya menjadi ajang berkumpul tetapi juga merupakan bentuk pengingat akan perjuangan melawan penindasan.
3. Penghormatan kepada Ahlul Bayt
Umat Syiah memberikan penghormatan yang tinggi kepada Ahlul Bayt, yaitu keluarga Nabi Muhammad, termasuk Ali, Fatimah, Hasan, dan Husain. Mereka percaya bahwa anggota Ahlul Bayt memiliki pengetahuan dan keutamaan khusus, dan oleh karena itu, mereka layak dijadikan panutan dalam hidup.
4. Tafsir dan Pemahaman Al-Qur’an
Syiah memiliki pendekatan yang berbeda dalam menafsirkan Al-Qur’an. Mereka sering menggunakan interpretasi yang dipandu oleh hadis-hadis yang berasal dari Ahlul Bayt. Ini berbeda dengan Sunni yang lebih mengandalkan hadis dari berbagai sumber. Pendekatan ini mempengaruhi bagaimana ajaran Islam diajarkan dan dipahami di kalangan Syiah.
Baca Juga:
Simak Berbagai Aliran Agama Islam di Dunia Yang Diketahui
Contoh Ajaran Syiah
Berikut adalah beberapa contoh ajaran dan praktik yang khas dalam Islam Syiah:
1. Shalat dan Doa
Meskipun cara shalat Syiah dan Sunni sama, ada beberapa perbedaan kecil. Misalnya, dalam shalat, umat Syiah sering menggabungkan dua waktu shalat (Dhuhur dengan Ashar, Maghrib dengan Isya) dalam satu waktu. Selain itu, saat sujud, mereka menggunakan tanah atau batu kecil (turbah) untuk menyentuh dahi mereka, sebagai simbol kerendahan hati kepada Allah.
2. Ziarah ke Makam Imam
Ziarah ke makam Imam adalah salah satu praktik penting dalam Syiah. Misalnya, ziarah ke makam Imam Husain di Karbala sangat ditekankan. Banyak umat Syiah melakukan perjalanan jauh untuk berziarah sebagai bentuk penghormatan dan pengingat akan pengorbanan Husain.
3. Majelis Ta’ziyah
Majelis ta’ziyah adalah acara berkumpul untuk mengenang tragedi Karbala. Dalam acara ini, umat Syiah sering membacakan kisah-kisah tentang perjuangan Husain dan keluarganya. Mereka juga mengadakan drama dan pementasan untuk menggambarkan peristiwa-peristiwa di Karbala, sehingga generasi mendatang dapat memahami dan merasakan kedalaman makna peristiwa tersebut.
4. Filsafat dan Teologi
Syiah memiliki tradisi filsafat dan teologi yang kaya. Salah satu pemikir terkenal dalam tradisi Syiah adalah Mulla Sadra, yang mengembangkan pemikiran metafisik yang mendalam. Pemikiran ini tidak hanya berkaitan dengan ajaran agama, tetapi juga bagaimana manusia memahami eksistensi dan hubungannya dengan Tuhan.
Kesimpulan
Islam Syiah adalah salah satu mazhab dalam Islam yang kaya akan tradisi dan keyakinan. Meskipun seringkali disalahpahami dan menjadi objek perdebatan, pemahaman yang mendalam tentang Syiah dapat membuka pintu untuk dialog dan toleransi antarumat beragama.
Dengan menghormati perbedaan dan mencari kesamaan, umat Islam dari berbagai aliran dapat bersama-sama membangun masyarakat yang lebih damai dan harmonis.
Dengan mengenal dan memahami ajaran-ajaran Syiah, kita dapat menghargai warisan budaya dan spiritual yang telah ada selama berabad-abad, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya dialog antarumat beragama di dunia yang semakin terhubung ini.