suaramerdekasolo.com – Pada Rabu (5/3), ribuan mantan karyawan PT Sritex mulai mengisi formulir dari BPJS Ketenagakerjaan untuk mengurus Jaminan Hari Tua (JHT) di Gedung Serba Guna Sritex.
Para mantan karyawan tersebut mengisi data yang telah disiapkan oleh BPJS Ketenagakerjaan, yang membuka 10 meja pelayanan di lokasi tersebut. Layanan ini direncanakan berlangsung selama 8 hari kerja, dengan target melayani seribu orang per hari.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, yang hadir bersama Bupati Sukoharjo Etik Suryani, mengatakan bahwa pihaknya melakukan pendekatan langsung untuk mempermudah proses layanan kepada para mantan karyawan yang terdampak PHK.
“Di sini, kami menyiapkan 10 meja untuk melayani sekitar 8.000 mantan karyawan Sritex dalam waktu 8 hari kerja, dengan target seribu orang setiap hari,” ungkap Cahyo.
Setelah pengisian data selesai, informasi tersebut akan diproses lebih lanjut di Kantor Cabang BPJS Solo, dan dalam waktu 2-3 hari, para mantan karyawan diperkirakan akan menerima JHT mereka langsung di rekening masing-masing.
“Kami sempat berbincang dengan beberapa mantan karyawan di sini, dan sebagian besar memiliki masa kerja antara 17 hingga 20 tahun. Jumlah JHT yang diterima pun bervariasi, ada yang sekitar Rp 17 juta dan ada juga yang mencapai Rp 20 juta,” lanjutnya.
Cahyo juga menyebutkan bahwa total dana yang disiapkan untuk mantan karyawan Sritex mencapai Rp 125 miliar.
Diharapkan, pencairan JHT ini dapat membantu memenuhi kebutuhan para mantan karyawan, terutama menjelang bulan Ramadan dan Lebaran yang akan datang.
“Ini adalah bentuk kehadiran negara. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban mereka,” harapnya.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani menambahkan bahwa Pemkab Sukoharjo melalui Dinas Tenaga Kerja akan memberikan bantuan informasi terkait lowongan pekerjaan di perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar Sukoharjo bagi mantan karyawan Sritex.
Terkait dengan kemungkinan bahwa para mantan karyawan akan kembali bekerja di bawah investor baru, Bupati Suryani menyambut positif hal tersebut.
“Kami senang jika itu terwujud, karena artinya para karyawan bisa kembali bekerja dan ekonomi di sekitar sini akan kembali pulih,” ungkapnya.