suaramerdekasolo.com – Devano Danendra, putra bungsu dari penyanyi terkenal Iis Dahlia, baru-baru ini telah membuat keputusan yang mengejutkan dengan memilih untuk membuat tato di tubuhnya. Keputusan ini muncul tidak lama setelah ia memilih untuk tinggal terpisah dari keluarganya, menandai langkah baru dalam kebebasan pribadinya.
Dalam sebuah sesi wawancara di studio FYP, Mampang, Jakarta Selatan, Iis Dahlia mengungkapkan bahwa meskipun awalnya kurang menyukai tato tersebut, ia akhirnya menerima keputusan anaknya. Dengan nada yang santai namun terkejut, Iis Dahlia berkomentar mengenai estetika tato tersebut, “Itulah… huum (sekarang bertato). Udah gitu jelek banget lagi tatonya,” sambil tertawa. Selanjutnya, Iis Dahlia menyampaikan keheranannya saat mengetahui bahwa tato tersebut merupakan nomor plat mobilnya, B 115 SD, yang membuatnya bertanya-tanya, “Dek ngapain sih? Biar di-approve kali ya.”
Meskipun Devano telah membuat beberapa tato, Iis Dahlia tetap memberikan nasihat kepadanya untuk tidak menambah lagi tato di tubuhnya, mengingatkan tentang potensi penyesalan di masa depan. Iis Dahlia mengatakan, “Dek nanti kalau udah gede nyesel. Aku udah ngomong, ‘Jangan nambah lagi ya Dek!'”
Dalam sebuah wawancara di channel YouTube Kemal Pahlevi, Devano menjelaskan bahwa tato merupakan bagian dari cara dia mengatasi stres dan masalah kesehatan mental yang pernah dia alami. Menurutnya, rasa sakit saat membuat tato memberikan sensasi yang lebih menyenangkan dibandingkan dengan menyakiti diri sendiri, yang pernah menjadi masalah baginya sebelumnya. Devano mengakui, “Gue tuh waktu di zaman itu pernah memang stres banget. Daripada gue nge-cutting (melukai diri sendiri), mending tato. Menato tuh rasa sakit yang paling menyenangkan gitu. Dan, tato itu adalah alasan gue (bertahan) sampai sekarang.”
Saat ini, Devano memiliki tato di beberapa bagian tubuh, termasuk dada, punggung, dan tangan. Meskipun tato-tato tersebut tidak mendapatkan pujian dari Iis Dahlia, keputusan untuk bertato tetap menjadi bagian penting dari ekspresi diri dan perjuangan pribadi Devano.