KARANGANYAR, suaramerdekasolo.com – Bupati Karanganyar mengeluarkan surat edaran pada semua camat dan kades serta lurah agar waspada merebaknya penyakit Corona.
Semua daerah juga harus mengantisipasi dan menyiapkan sarana kesehatan untukmemeriksa dan menjaga segala penyakit yang muncul terutama terkait wabah Corona.
‘’Saya kira antisipasi dan pemeriksaan dini seluruh warga di daerah cukup pantas agarpenyakit itu tidak merebak. Lebih baik mengantisipasi dari pada kalau sudah ada bikin panik dan kelabakan semua orang,’’ kata Juliyatmono, Bupati Karanganyar, Rabu.
Dia menolak penilaian langkah itu sebuah bentuk kepanikan dan latah karena semua membicarakan Corona. Namun itu sebuah langkah antisipatif yang baik agar semua waspada.
Jika ada warga yang menunjukkan gejala itu, langsung saja dipastikan itu Corona atau batuk biasa.
Jika sudah ada kepastian yang diderita warga bukan penyakit Corona, tentu akan lebih melegakan, dari pada tenang-tenang, tidak diperiksa tahu-tahu benar terkena Corona, itu malah tidak baik dan menimbulkan masalah besar.
Terutama Camat, kades, lurah dan aparat Puskesmas yang saat ini ada 21 lokasi di 17 wilayah kecamatan, harus waspada. Jangan sampai kecolongan penyakit itu muncul tidak diketahui yang memunculkan keresahan
Tentang alat masker yang saat ini sudah tidak ditemukan lagi di semua wilayah Karanganyar, Bupati mengatakan, alat itu dulunya hanya digunakan untuk petugas saat ada operasi kesehatan saja. Karena itu persediaannya terbatas.
Ketika kasus Corona merebak dan di Karanganyar belum ada, maka masker yang ada dibawa dan disumbangkan ke luar negeri.
Dan saat ada hujan abu karena Gunung Merapi meletus, seluruh masyarakat butuh masker, untuk pelindung mulut dan hidung dari gangguan debu Merapi.
Nah, saat itulah orang baru sadar kalau masker di Karanganyar sudah tidak ada. Baru kebingungan.
‘’Ditambah merebaknya isu Corona dan hujan debu, maka semua menjadi bingung. Ketika daerah lain membagi maqsker gratis, Karanganyar tidak sendiri karena memang tidak ada. Bukan karena ditimbun.’’
Sehingga sehari itu panik saat Merapi meletus dan isu Corona sedang hangat karena ada korban di Garut yang meninggal. Semuanya mencari masker, tapi semua lenyap. Untung segera hujan sehingga abu cepat hilang. Dan kini hanya yang khawatir Corona saja yang berburu masker.
Karena itu Pemkab menghimbau semua waspada agar semua bisa tenang dan tidak panik. Pemkab juga minta pada polisi untuk mengawasi jika ada penimbunan masker atau penjualan masker bekas. Sebaiknya masker bekas dihunting jika sudah bekas pakai sehingga tidak diambil pemulung dijual lagi.(Joko DH)