suaramerdekasolo.com – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda wilayah Dukuh Sekarbolo, Desa Jiwo Wetan, Kecamatan Wedi, Klaten, selama tiga hari terakhir memicu insiden tanah longsor. Peristiwa ini terjadi setelah hujan yang berlangsung sejak Selasa hingga Kamis malam (20-23/1/2025), sebagaimana dilaporkan oleh Pusdalops BPBD Klaten.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, menyebut bahwa longsor terjadi pada Rabu malam di RT 09/RW 05 Desa Jiwo Wetan. Tebing yang longsor memiliki panjang 12 meter, tinggi sekitar 4 meter, dan lebar 1 meter. Material longsoran tersebut mengancam rumah warga di bawahnya.
“Tebing yang longsor di Dukuh Sekarbolo ini mengancam rumah milik Mulyono (70) yang dihuni oleh enam orang,” ujar Syahruna.
Setelah menerima laporan, BPBD Klaten langsung mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk memantau dan melakukan penilaian di lokasi kejadian. Berdasarkan pengamatan, jarak antara tebing yang longsor dengan bangunan utama hanya 10 meter. Bahkan, kandang dan kamar mandi semi permanen berada hanya satu meter dari tebing.
Meski longsoran tidak sampai merusak bangunan, material yang berada di tebing menjadi ancaman serius bagi penghuni rumah. Untuk mencegah longsor susulan, BPBD bersama relawan dan warga setempat melakukan tindakan darurat dengan membuat saluran air agar aliran air dari atas tebing tidak tertahan.
BPBD Klaten juga memberikan imbauan kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor, terutama yang berada di bawah tebing, untuk selalu waspada, terutama saat hujan deras mengguyur.
“Kami mengingatkan warga yang tinggal dekat dengan tebing atau lereng bukit agar segera menjauhi lokasi jika hujan deras terjadi. Langkah ini untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan apabila terjadi longsor susulan,” kata Indiarto dari Pusdalops BPBD.
Langkah sigap dan koordinasi antara BPBD, relawan, serta warga diharapkan dapat meminimalkan risiko dan menjaga keselamatan warga yang terdampak bencana tanah longsor di wilayah tersebut.