Ragam Kuliner Sudan: Cita Rasa Autentik dari Khartoum
SUARAMERDEKASOLO – Sudan, negeri yang terhampar di timur laut Afrika, menawarkan keunikan kuliner yang mencerminkan perpaduan budaya Arab dan Afrika. Khartoum, sebagai ibu kota dan pusat kegiatan ekonomi serta budaya, menyuguhkan berbagai hidangan tradisional yang kaya bumbu dan beragam dalam penyajiannya. Berikut ini adalah beberapa makanan terkenal yang bisa Anda temukan di Khartoum, Sudan.
- Ful Medames:
Ful medames adalah salah satu makanan pokok di Sudan dan bisa ditemukan di hampir semua penjuru Khartoum. Terbuat dari kacang fava yang direbus dan dihancurkan, hidangan ini biasanya disajikan dengan minyak zaitun, bawang cincang, keju, sayuran, dan roti. Ful medames sering dinikmati sebagai sarapan. - Tamia:
Mirip dengan falafel yang dikenal luas, tamia adalah bola atau patty yang terbuat dari kacang fava atau kacang chickpea yang dihaluskan, dicampur dengan berbagai rempah, kemudian digoreng. Tamia biasa disajikan dengan saus tahini atau dibungkus dalam roti pita bersama salad. - Kisra:
Kisra adalah roti tipis yang terbuat dari tepung sorgum, menjadi pendamping sempurna untuk berbagai hidangan berkuah. Teksturnya yang lentur dan rasa yang ringan menjadikannya sebagai elemen penting dalam meja makan Sudan. - Mulukhiyah:
Mulukhiyah adalah sup atau saus kental yang dibuat dari daun Jute yang diiris halus, dimasak dengan kaldu daging dan berbagai rempah. Di Sudan, mulukhiyah sering disajikan dengan daging ayam atau daging kambing, dan dimakan bersama kisra atau roti Arab lainnya. - Asida:
Asida adalah hidangan yang terbuat dari tepung yang dimasak dengan air hingga membentuk adonan kental. Biasanya disajikan dengan saus daging atau saus tomat pedas, asida adalah makanan kenyang yang populer di kalangan penduduk lokal. - Sayadiya:
Sayadiya adalah hidangan nasi khas Sudan yang dimasak dengan ikan, rempah-rempah, dan dihidangkan dengan saus tomat pedas atau saus bawang yang kaya rasa. Sayadiya menggambarkan hubungan Sudan dengan Sungai Nil dan sumber daya ikan yang melimpah. - Shaiyah:
Shaiyah adalah daging kambing atau domba yang dipanggang atau dibakar di atas bara api hingga teksturnya menjadi garing di luar dan tetap lembut di dalam. Hidangan ini sering disajikan pada perayaan atau acara khusus. - Um Ali:
Sebagai hidangan penutup tradisional, Um Ali adalah semacam puding roti yang terbuat dari lapisan roti yang dicampur dengan susu, kismis, kelapa, dan kadang-kadang kacang. Um Ali disajikan hangat dan sering dihiasi dengan kacang cincang di atasnya.
Kesimpulan:
Khartoum, sebagai jantung dari Sudan, menawarkan pengalaman kuliner yang mendalam dengan hidangan-hidangan yang memancarkan kehangatan dan kekayaan budaya lokal. Dari sarapan ful medames yang bergizi hingga penutup manis seperti Um Ali, setiap hidangan mencerminkan sejarah dan identitas gastronomi Sudan. Jadi, ketika mengunjungi Khartoum, pastikan untuk menyicipi berbagai hidangan ini dan menikmati keaslian rasa yang menjadi bagian integral dari kehidupan di ibu kota Sudan ini.