Akhir-akhir ini, bumi Ranah Minang kembali bergetar. Dalam sepekan terakhir, banyak gempa mengguncang wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya. Hal ini membuat kita semua perlu lebih waspada.

Penyebab gempa-gempa tersebut berasal dari pergerakan aktif lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia di zona subduksi, ditambah aktivitas Sesar Sumatera yang memang selalu aktif. Walaupun sebagian besar gempa magnitudonya kecil dan tidak terasa oleh warga, kejadian ini mengingatkan kita bahwa Sumbar termasuk daerah rawan gempa.

Contohnya, pada bulan April 2025 lalu, gempa  dengan kekuatan 4,6 magnitudo mengguncang area sekitar Padang Panjang. Titik pusat gempa berada di darat, sekitar 6 kilometer timur laut Kota Padang Panjang dengan kedalaman 10 kilometer. Beberapa warga di Padang Panjang, Bukittinggi, dan Kabupaten Agam merasakan getaran cukup kuat, dengan intensitas mencapai skala III–IV MMI.

Karena itu, BMKG mengajak situs deposit 10k masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya dengan informasi yang belum jelas sumbernya. Sebaiknya kita selalu update berita dari BMKG dan mengikuti arahan pemerintah daerah.

Selain itu, Pemerintah Kota Padang juga sudah mengeluarkan langkah-langkah kesiapsiagaan terhadap gempa dan potensi tsunami. Langkah ini menindaklanjuti himbauan BNPB terkait kesiapsiagaan di zona megathrust yang memang rawan bencana.

Sebagai warga, kita harus selalu siap. Misalnya, pastikan sudah mengetahui jalur evakuasi, siapkan tas darurat berisi kebutuhan penting, dan ikuti pelatihan evakuasi yang diadakan pemerintah atau komunitas sekitar.

Kesiapsiagaan sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampak bencana. Jadi, mari kita jaga keselamatan diri dan keluarga dengan selalu waspada dan siap menghadapi kemungkinan gempa.

Yang paling penting, tetap tenang dan ikuti informasi resmi dari BMKG serta pemerintah daerah. Dengan begitu, kita bisa menghadapi segala situasi dengan lebih baik.

Salam tangguh!