eajaiban di Tengah Tragedi: Kisah Selamatnya Penumpang di Kursi 11A Pesawat Air India
SUARAMERDEKASOLO.COM – Di antara kabut duka dari tragedi jatuhnya pesawat Air India, muncul satu kisah yang menggugah hati—kisah tentang keberuntungan luar biasa yang menyelamatkan satu nyawa dari ratusan lainnya. Seorang pria asal Inggris, Ramesh Vishwaskumar Bucharvada, menjadi satu-satunya korban selamat dari kecelakaan mengerikan yang terjadi pada Kamis, 12 Juni 2025. Ia ditemukan duduk di kursi 11A, sebuah posisi yang kini tercatat dalam sejarah sebagai titik keajaiban.
Ditemukan Hidup di Tengah Reruntuhan
Komisaris Polisi Ahmedabad, GS Malik, membenarkan bahwa Vishwash ditemukan masih bernyawa ketika tim penyelamat menyisir lokasi kecelakaan. “Kami menemukan seorang korban selamat di kursi 11A. Ia langsung dibawa ke rumah sakit dan saat ini masih dalam perawatan,” ujar Malik, dikutip dari laporan CBS News.
Vishwash saat ini tengah menjalani pemulihan intensif di Rumah Sakit Sipil Asarwa, Ahmedabad, Gujarat. Ia mengalami luka benturan di bagian dada, mata, dan kaki, namun kondisinya dilaporkan stabil. Meski secara fisik terluka, mental dan emosinya tak kalah terguncang. Dalam wawancara dengan Hindustan Times, ia mengaku masih menyimpan boarding pass yang dipegangnya saat pesawat lepas landas.
Saya Bangun dan Mayat Ada di Sekeliling Saya
Cerita Vishwash sungguh menyayat hati. “Sekitar tiga puluh detik setelah pesawat mengudara, saya mendengar suara ledakan yang sangat keras. Tak lama, semuanya gelap,” ungkapnya. Saat terbangun, ia mendapati dirinya dikelilingi serpihan dan tubuh-tubuh tak bernyawa. “Saya ketakutan. Tapi entah bagaimana, saya berdiri dan berlari mencari bantuan.”
Ramesh Vishwaskumar Bucharvada, 40 tahun, adalah warga negara Inggris yang sudah menetap di London selama dua dekade terakhir. Ia sedang berada di India untuk mengunjungi keluarganya, dan berencana pulang ke Inggris bersama sang kakak, Ajay Kumar Ramesh, 45 tahun. Sayangnya, Ajay duduk di bagian pesawat yang berbeda dan hingga kini belum ditemukan.
“Saya dan kakak saya baru saja berkunjung ke Diu. Kami naik pesawat yang sama. Tolong bantu saya temukan dia,” ujar Vishwash dengan suara penuh harap.
Tragedi Mengguncang: 242 Jiwa di Dalam Pesawat
Pesawat Air India jenis Boeing 787-8 Dreamliner tersebut sedang menjalani rute penerbangan menuju Gatwick, London, dengan membawa total 242 orang—230 penumpang dan 12 kru. Pesawat lepas landas pukul 13.39 waktu setempat, namun hanya dalam beberapa menit, pesawat tersebut jatuh dan menghantam sebuah wisma dokter di Ahmedabad.
Ledakan besar terjadi setelah pesawat menghantam bangunan tersebut, menyebabkan kebakaran hebat dan kehancuran total pada badan pesawat. Tak hanya menelan korban dari dalam pesawat, tragedi ini juga merenggut setidaknya lima nyawa dari penghuni wisma.
Polisi setempat mengungkapkan bahwa lebih dari 200 jenazah telah dievakuasi ke Rumah Sakit Ahmedabad. Tim SAR masih terus melakukan pencarian, dan sejauh ini mereka telah menemukan sekitar 30–35 jenazah dari lokasi reruntuhan.
Suasana Mencekam di Lokasi Kejadian
Gambar-gambar dari lokasi kejadian yang dibagikan lewat akun resmi kepolisian di X (sebelumnya Twitter) memperlihatkan kehancuran parah. Ekor pesawat terlihat tersangkut di dinding bangunan, sementara puing-puing berserakan di antara pepohonan tumbang dan bangunan yang hangus.
Pihak maskapai menyampaikan dalam pernyataan resminya bahwa di antara para penumpang, terdapat 169 warga negara India, 53 warga Inggris, 7 warga Portugal, dan 1 warga Kanada. Namun, informasi mengenai kewarganegaraan awak pesawat belum dipublikasikan.
Sebuah Harapan dari Tengah Duka
Di tengah tragedi yang mengguncang dunia ini, kisah Ramesh Vishwash menjadi sinar kecil di antara kabut pekat kesedihan. Meski duka mendalam masih menyelimuti keluarga korban lainnya, keberadaan satu nyawa yang selamat memberi harapan dan menjadi pengingat bahwa dalam bencana sekalipun, keajaiban bisa datang tanpa diduga.
Pihak berwenang masih melanjutkan penyelidikan untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat, sementara keluarga korban terus berharap ada kejelasan dan keadilan. Kisah Vishwash pun menjadi saksi hidup yang akan terus dikenang dalam sejarah dunia penerbangan.