suaramerdekasolo.com – Pada Selasa, 4 Maret 2025, sekelompok ibu-ibu tampak duduk bersantai di teras Balai Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Mereka bukan mengantri untuk menerima bantuan, tetapi tengah menunggu giliran untuk mendapatkan pelayanan dari Program Speling, yakni layanan dokter spesialis kandungan keliling.
Program yang diprakarsai oleh Gubernur Ahmad Luthfi ini memang sangat dinantikan oleh warga setempat, karena Speling membawa layanan dokter spesialis langsung ke desa mereka, menjadikannya lebih mudah diakses. Program Layanan Dokter Spesialis Keliling (Speling) tersebut ditempatkan di Balai Desa untuk mempermudah akses bagi warga yang memerlukan pelayanan medis.
Setelah dipanggil, warga yang sudah terdaftar akan masuk ke ruang pemeriksaan yang telah disiapkan, di mana seorang dokter spesialis kandungan siap memberikan layanan. Salah satunya adalah Sela Karainina Putri (35), warga Desa Karanggondang Pailus, Mlonggo. Sela merasa beruntung karena mendapatkan informasi lebih awal mengenai program ini, sehingga bisa melakukan pemeriksaan lebih cepat.
Kehamilannya yang ketiga ini adalah yang pertama kali diperiksakan dengan layanan Speling. “Saya senang bisa ikut program ini karena dekat rumah, dan dokternya spesialis,” ujar Sela setelah menjalani pemeriksaan USG, yang ternyata menunjukkan bahwa janinnya laki-laki.
Sela semakin gembira setelah mengetahui bahwa pemeriksaan ini tidak dipungut biaya alias gratis. “Biasanya kalau ke bidan, biayanya bisa mencapai Rp 50 ribu, jadi ini sangat menguntungkan. Uang yang seharusnya digunakan untuk bayar bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain,” lanjutnya.
Setelah pemeriksaan, Sela merasa bersyukur karena kondisi janin dalam keadaan sehat. Dia berharap persalinannya nanti berjalan normal dan ibu serta bayi dalam kondisi baik. Hal yang sama dirasakan ibu hamil lainnya yang turut memanfaatkan layanan ini.
Layanan kesehatan Speling tidak hanya diadakan di Balai Desa Karanggondang, tetapi juga menjangkau Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara. Pada hari pertama peluncuran program ini, 24 ibu hamil di masing-masing balai desa telah dijadwalkan untuk menjalani pemeriksaan.
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, yang hadir di lokasi, menekankan bahwa peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya di tingkat desa, menjadi prioritas utamanya. Oleh karena itu, program Speling ini direncanakan untuk diperluas ke seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah, meskipun saat ini baru dimulai di 70 desa yang tergolong miskin dan membutuhkan.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, juga menjelaskan bahwa pemeriksaan ibu hamil merupakan salah satu fokus utama dalam program Speling. Tujuannya untuk menekan angka kematian ibu hamil dan bayi serta memastikan kecukupan gizi selama masa kehamilan. Pemeriksaan ini direncanakan minimal dilakukan enam kali selama sembilan bulan kehamilan, dengan dua kali pemeriksaan USG: pada trimester pertama (usia kehamilan tiga bulan pertama) dan trimester ketiga (usia kehamilan tiga bulan terakhir).
Selain pemeriksaan kehamilan, program Speling juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan lainnya, seperti untuk penyakit TBC (Tuberkulosis), kanker serviks, masalah kesehatan jiwa, dan kusta.