Malang Melihat Korban Gendam Asing Meningkat, Dan Bangunan Toko Dan Minimarket Menjadi Sasaran

suaramerdekasolo.com – Diketahui, aksi kekerasan kedua WNA itu tak hanya di toko souvenir Pia Cap Mangkok dan Lai-Lai. Sebuah toko yang berbeda baru-baru ini ditemukan juga menjadi target.

Toko Bangunan Belanja Keramik dan minimarket di Jalan Galunggung, Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang menjadi dua toko tambahan yang menjadi sasaran kejahatan.

Warga negara asing yang juga melakukan tindak pidana kekerasan dengan menukarkan uang di Pia Cap Mangkok dan Lai-Lai diduga sebagai pelaku tindak pidana tersebut. Peristiwa itu terjadi di hari yang sama, yakni Rabu lalu, 8 Februari 2023.

Di toko gedung Belanja Keramik tempat perbuatan itu dilakukan, pelaku tidak melakukan tindak pidana. Hal itu dibenarkan Achmadi (43), seorang pegawai toko.

“Sekitar pukul 19.45 WIB datang dua orang WNA yang diduga berasal dari Timur Tengah. Teman saya Ferry yang saat itu sedang jaga tidak kena pukul, padahal kelihatan seperti mau bertahan,” ujar Achmadi pada Selasa, 8 Agustus 2023.

“Awalnya salah satu pelaku meminta penukaran Rp 50.000 dengan Rp dua. 100.000. Padahal yang dia minta itu nomor urut yang bagus. Tangan pelaku diketahui merogoh laci uang kasir”. Lanjutnya, Ferry, yang saat itu sedang berjaga, tersadar dan menampar tangan pelaku.

Temannya mungkin gagal membalas dendam pada saat itu karena dia tidak dapat memahami bahasa Inggris pelaku ketika diucapkan kepadanya.

“Kegagalan teman saya mungkin karena pemahaman bahasa Inggrisnya yang terbatas. Setelah gagal, mereka langsung meluncur ke Alfamart sebelah,” kata Achmadi.
Diketahui, para pelaku kembali ke minimarket yang berada di dekat toko bangunan keramik untuk melakukan aksinya. Pelaku berhasil mendapatkan uang tunai Rp 700.000 pada percobaan kedua ini.
Menurut Tutun, salah seorang pegawai minimarket, peristiwa itu terjadi pada Rabu, 8 Februari, sekitar pukul 21.00 WIB. Dua orang asing yang datang untuk membeli makanan ringan memicu semuanya.
Makanan ringan itu milikku. Salah satu pelanggar tiba-tiba kembali ketika saya hendak pergi. Kebetulan saya menginap dengan teman kasir saya Sergio saat itu yang membantu permintaan penukaran Rp. Serial yang bagus, 100.000, menurutnya.
Saat hendak kembali ke meja kasir, pelaku lainnya dihentikan karena ada pertanyaan soal pop mie. Saya dan teman saya baru tahu uangnya hilang padahal depositnya dihitung kurang dari Rp 700.000, lanjutnya.
Tutun dan rekan-rekannya kemudian langsung mengecek rekaman CCTV tersebut. Sejak saat itu, yang bisa mereka pikirkan hanyalah dugaan pemerkosaan yang dilakukan orang asing itu.
“Kalau saya dengar ada Alfamart lain yang menjadi korban kejahatan yang sama. Kejadian itu sudah dilaporkan ke atasan kami, dan kami sedang menunggu kabar apakah akan menghubungi polisi atau tidak,” jelas Tutun.
Pelaksana Tugas Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan, pihaknya belum menerima laporan atau pengaduan dari para korban.

“Belum ada yang melaporkan. Tapi kami sudah mendalami dan mengunjungi dua tempat kejadian perkara (TKP) di Pia Cap Mangkok dan toko oleh-oleh Lai-Lai,” kata Danang.

You May Also Like

More From Author