suaramerdekasolo.com – Menjelang bulan Ramadhan, para pengrajin kerajinan tembaga di Tumang, Desa/Kecamatan Cepogo, menerima rezeki lebih. Permintaan untuk kerajinan replika lampu Nabawi meningkat pesat, bahkan dua kali lipat.
Pengrajin pun harus bekerja ekstra keras untuk memenuhi permintaan ornamen masjid ini sebelum bulan suci Ramadhan tiba.
Hal ini terlihat jelas di Restu Art Gallery, yang terletak di Desa Vabean Kunti, Kecamatan Cepogo, pada Kamis (20/2/2025). Para pekerja tampak sibuk menyelesaikan pesanan replika lampu Nabawi.
Pengelola Restu Art Gallery, Brury, menjelaskan bahwa dalam menyelesaikan pesanan ini, para pekerja dibagi ke dalam beberapa bagian, seperti menempa tembaga, mengukir kaligrafi, melakukan pewarnaan, pengamplasan, pemolesan, hingga finishing.
Satu set ornamen lampu Nabawi terdiri dari lingkaran yang bertuliskan lafadz syahadat atau sholawat, dengan belasan lampu samping yang melengkapinya. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu set lampu Nabawi berkisar antara dua hingga tiga minggu, tergantung pada ukuran dan detail ornamen yang dipesan.
Pesanan replika lampu Nabawi sudah mulai berdatangan ke galeri sejak dua bulan lalu. Pada bulan-bulan biasa, pesanan replika lampu hanya sekitar dua hingga tiga set, namun menjelang Ramadhan, pesanan dapat mencapai 25 set dalam sebulan.
Ornamen replika lampu Nabawi ini banyak diminati karena memiliki kesan elegan. Bahan tembaga dipilih karena ketahanannya terhadap karat serta memiliki nilai artistik yang tinggi dengan kesan etnik yang kental. Harga satu set replika lampu ini dijual mulai dari Rp 25 juta, tergantung pada desain dan ukuran yang dipesan.
Tidak hanya pemesan dari Jakarta dan kota-kota besar di Jawa, tetapi juga dari Sumatra.