Pengertian Hari Tasyrik

suaramerdekasolo.com – Sebagian orang masih bertanya-tanya apa itu hari tasyrik. Dalam Islam ada istilah hari tasyrik yang berarti tiga hari setelah makan malam atau Idul Adha. Pada hari Tashrik ini, umat Islam dilarang melakukan hal-hal tertentu yang merupakan pantangan agama, namun dianjurkan melakukan amalan-amalan tertentu untuk mendapatkan pahala.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut pengertian hari tasyrik, amalan yang boleh dilakukan dan keutamaannya. Apa itu hari Tasyrik?

Pengertian hari tasyrik secara bahasa mengacu pada kata tasyriq yang berarti melihat ke arah matahari. Sedangkan hari Tasyrik (أيام التشريق) biasanya mengacu pada tiga hari setelah Idul Adha (hari Nahar 10 Dzulhijah). Tiga hari tersebut jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Dikutip dari buku Rahasia Ampuh Sapu Energi Jagat (2020) karya M Ghofur Khalil, hadits Thabrani mencatat bahwa hari tasyrik adalah hari makan dan minum.

Namun, ada beberapa perbedaan pendapat terkait hari tasyrik. Dikutip dari NU Online, perbedaannya ada pada jumlah hari.

Beberapa ulama berpendapat bahwa hari Tasyrik adalah dua hari lamanya. Sedangkan ulama lain mengatakan bahwa hari tasyrik terdiri dari tiga hari.

Dan tiga hari timur setelah hari pengorbanan adalah puncak timur manusia karena bumi berdiam di dalamnya dan menghormatinya dan bersinar di bawah sinar matahari.

“Hari tasyrik adalah sebutan tiga hari [11, 12, 13 Zulhijah] setelah hari nahar [10 Zulhijah]. Disebut tiga hari itu karena orang-orang mengeringkan daging kurban pada waktu itu, yaitu kurus dan menyebarkan daging di bawah terik matahari” (Al-Imam An-Nawawi, Al-Minhaj, Syarah Sahih Muslim Ibnil Hajjaj, juz IV).\

Larangan hari tasyrik

Pada hari Tasyrik yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Dzul Hijjah, puasa dilarang. Pada hari Tasyrik ini, umat Islam dilarang berpuasa Qada atau puasa sunnah lainnya.

Tidak diperbolehkan puasa sunnah dalam waktu tiga hari setelah perayaan Idul Adha pada hari Tasyrik, baik itu puasa Senin-Kamis, puasa Daud, qadha atau puasa sunnah lainnya. Hal itu telah dijelaskan dalam hadis riwayat Al Bukhari dalam Muslim sebagai berikut:

Nabi, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya damai, melarang puasa pada hari berbuka puasa dan pada hari kurban. Bukhori dan Muslim

\”Nabi SAW melarang berbuasa pada hari raya fitri dan qurban Idul Adha.\”

Selain itu, penjelasan bahwa Tasyrik sebagai hari dilarangnya umat Islam melaksanakan puasa dan dianjurkan memperbanyak zikir diriwayatkan Imam Muslim dalam hadis berikut:

Atas otoritas Nubishah al-Hudhali, dia berkata: Utusan Allah, semoga damai dan doa-doa Allah besertanya, mengatakan: Hari-hari at-Tashriq adalah hari-hari makan dan minum, dan lebih banyak lagi dalam sebuah riwayat dan sebutin dia eh

Artinya: “Dari Nubaisyah Al-Hudzali, katanya, Rasulullah saw. Beliau bersabda: \’Hari Tasyrik adalah hari makan, minum (dalam riwayat lain), dan hari dzikir”” (HR Muslim).

Alasan umat Islam dilarang berpuasa pada hari Tasyrik adalah karena umat Islam masih menyembelih hewan kurban dan mempersiapkan segala sesuatunya pada hari itu. Perbedaan Qurban dan Aqiqah – Arti, Hukum, Tujuan, Waktu Pelaksanaan

Amalan pada hari Tasyrik

Selama hari Tasyrik, umat Islam dapat melakukan banyak amalan mulia untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT. Berikut adalah amalan Tasyrik pada hari itu.

1. Penyembelihan hewan kurban

Amalan penyembelihan hewan qurban yang paling awal adalah bagi umat Islam yang mampu, agar dapat menyenangkan orang-orang disekitarnya, yaitu membaginya dengan yang tidak mampu.

2. Nikmati makanan dan minuman

Amalan kedua adalah menikmati makanan dari rumah jagal dan menyajikannya kepada orang-orang sekitar. Dari riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengunjungi kota Mina dan bersabda, “Jangan berpuasa pada hari ini (tasyrik) karena ini adalah hari makan, minum dan mengingat Allah.” .\”

3. Lakukan ibadah yang baik

Islam tidak menentukan amalan tertentu pada hari Tasyrik. Menurutnya, sedekah apapun yang dilakukan pada Hari Tasyrik bahkan lebih utama daripada amalan di luar Hari Tasyrik.

4. baca tasmiya

Umat ​​Islam dianjurkan membaca tasmiyah (bismillah) dan takbir saat menyembelih hewan kurban.

Ini termasuk membaca dan memuji Allah SWT saat makan dan minum, yaitu membaca bismillah yang diawali dan diakhiri dengan hamdallah.

5. Membaca doa untuk menyapu dunia

Latihan Tashirik keesokan harinya adalah berdoa. Doa-doa yang sering dipanjatkan Nabi SAW ketika melakukan hari-hari wukuf dan tasyrik adalah sebagai berikut:

Dan mereka adalah orang-orang yang berkata: Ya Tuhan kami, Kami akan jadikan negerinya baik, dan akhirat akan baik, dan kami akan menghukumnya َ ٱلنَّارِ

Dan siapa yang bisa bersenandung yaqulu rabbana atina fid-dun-ya hasanataw wa fil akhirati hasanataw wa qina azaban-nar.

Artinya: “Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: ‘Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka’. (QS Al Baqarah ayat 201).

6. Perbanyak bacaan zikir, tahlil, tahmid, takbir

Di akhir pembahasan sedekah Hari Tasyrik, Ibnu Hajar Al-Asqalani mengutip sebuah kisah hadits yang menganjurkan umat Islam untuk membaca tahlil, tahmid dan takbir.

Tuhan memberkatimu وَالتَّكْبِيْرِ

Artinya: “Dalam riwayat Ibnu Umar ada tambahan doa di akhir, ‘Perbanyak tahlil, tahmid dan takbir di hari Tasyrik’ (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H:II/529).

Demikian penjelasan tentang apa itu tasyrik hari raya Idul Adha dan amalan-amalan shaleh yang dapat dilakukan oleh seluruh umat Islam.