YOGYAKARTA,suaramerdekasolo.com – Sembilan tahun silam, tepatnya pada 26 Oktober 2010, Gunung Merapi meletus. Gunung berapi teraktif di dunia itu mengalami beberapa kali erupsi yang dimulai pada pukul 17.02 WIB.
Dikutip dari liputan6.com, sejak saat itu, gunung yang terletak di Jateng itu mengalami serangkaian erupsi dengan diiringi awan panas dan banjir lahar dingin yang terjadi sampai beberapa bulan.
Selang delapan hari kemudian tepatnya 3 November 2016, Merapi meletus dengan kekuatan lima kali lebih besar dari yang terjadi pada 26 Oktober dan berlangsung selama lebih dari 24 jam.
Peristiwa yang disebut-sebut sebagai erupsi terbesar dalam 100 tahun terakhir itu merenggut lebih dari 200 nyawa termasuk sang kuncen, Mbah Maridjan. Sekitar 400.000 jiwa terpaksa diungsikan, terutama bagi mereka yang tinggal dengan radius 20 kilometer dari gunung yang tingginya mendekati 3.000 meter.