Klaten, suaramerdekasolo.com – Dua siswa SMPN 2 Klaten membuat kran oromatis tanpa sentuh. Alat yang menggunakan sensor cahaya itu diluncurkan Kepala Dinas Pendidikan Klaten Wardani Sugiyono mewakili Pjs Bupati Klaten Sudjarwanto Dwiatmoko di sekolah setempat, Senin (5/8).
Kran tanpa sentuh diciptakan Febrian Adimas Wijayaka yang akrab disapa Bian kelas VIII B dan Nathanael Hazel Christian Yogabraya yang akrab disapa Hazel kelas VII B. Tentu saja di bawah bimbingan guru SMPN 2 Klaten.
”Kami mengembangkan alat berbasis teknologi untuk mengurangi sentuhan sehingga harus menggunakan sensor. Keterbatasan alat ini, bila ada paparan sinar matahari langsung yang berlebih karena bisa mengganggu kerja sensor. Hal ini diatasi gengan memberi cat hitam,” ujar Bian di depan hadirin.
Peralatan yang dibutuhkan antara lain kabel jumper, regulator, relay, resistor, valve air, adaptor 12 volt, keran air, v-ring, soket power, box akrilik dan PCB untuk tempat rangkaian. Total biaya yang dibutuhkan Rp 287.350, sangan terjangkau bila dibandingkan produk dipasaran.
Hazel menambahkan, alat yang dibutuhkan juha relatif sederhana yakni solder, bor, kikir dan lainnya. Mereka membuat alat itu tidak sekali jadi, tapi melalui beberapa kali pembenahan, mulai dari membuat rangkian dalam, luar hingga pemasangan sensor cahaya saat tangan didekatkan.
Kepala Dinas Pendidikan Klaten Wardani Sugiyono mengatakan tumbuhnya entrepreneur dibangun dari kreatifitas dan inovasi. Dia mengapresiasi karya siswa SMPN2 itu, agar kreatifitas mereka semakin berkembang, maka sekecil apapun inovasi yang dilakukan harus diapresiasi agar manti akan berkembang jadi pencipta. (ms)