suaramerdekasolo.com – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Boyolali mengalami penurunan signifikan dalam sepekan terakhir. Bahkan, sejak 31 Januari 2025 hingga saat ini, tidak ada laporan kasus baru.

“Trennya mulai menurun sejak seminggu lalu. Alhamdulillah,” ujar Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakan Boyolali, Afiany Rifdania, Senin (3/2/2025).

Kasus PMK Melandai Sejak Akhir Januari

Wabah PMK pertama kali terdeteksi pada pertengahan Desember 2024 dan meningkat hingga awal Januari 2025. Berdasarkan data per 17 Januari, jumlah kasus baru tercatat 52 kasus, dengan 383 kasus aktif, serta 38 ekor ternak dilaporkan mati.

Namun, angka ini mulai menunjukkan penurunan pada 30 Januari, di mana kasus baru turun menjadi 14 ekor dan kasus aktif meningkat menjadi 458 ekor. Sementara itu, jumlah ternak yang mati bertambah satu ekor menjadi 39 ekor.

“Per 31 Januari, tidak ada laporan kasus baru PMK, meskipun jumlah kasus aktif masih 458 ekor, dengan 133 ekor ternak dinyatakan sembuh,” jelas Afiany.

Meskipun sempat mengalami fluktuasi, hingga 3 Februari 2025, tidak ada laporan tambahan kasus baru yang masuk melalui hotline pengaduan.

Vaksinasi PMK Terus Digencarkan

Walaupun tren penularan menurun, upaya pencegahan tetap dilakukan melalui program vaksinasi PMK yang hingga saat ini telah mencapai 2.733 dosis.

Rincian vaksinasi:
Sapi: 2.429 ekor
Domba/kambing: 301 ekor
Kerbau: 3 ekor
Target vaksinasi baru: 140 ekor ternak

“Vaksinasi tetap berjalan. Bahkan nanti malam akan ada rapat terkait bulan bakti vaksinasi PMK oleh Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian,” pungkas Afiany.

Dengan langkah penanganan yang terus dilakukan, diharapkan Boyolali segera bebas dari PMK, serta kesehatan ternak dapat terjaga secara optimal.

You May Also Like

More From Author